Jumat, 20 Mei 2016

Download Soal dan Pembahasan Bahasa Indonesia UN Sekolah Dasar

Download Gratis Kumpulan Soal Prediksi Ujian Sekolah Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dan Arsip Soal beserta Kunci Jawabannya beserta Pembahasannya.

Persiapan UN harus sejak dini. Untuk itu silahkan pelajari materi UN dan silahkan download soal-soal prediksi UN SD pada link-link yang ada di halaman ini.


Adapun untuk melihat arsip Soal UN, silahkan lihat/klik :

Download Tryout Bahasa Indonesia Beserta Pembahasannya Bagian 1 UN Sekolah Dasar

Download Tryout Bahasa Indonesia Beserta Pembahasannya Bagian 2 UN Sekolah Dasar

Download Tryout Bahasa Indonesia Beserta Pembehasannya Bagian 3 UN Sekolah Dasar

Setelah anda mengeklik link tersebut kemudian akan muncul SKIP AD setelah 5 detik, klik SKIP AD untuk melihat Soal dan Pembahannya !!

Kamis, 12 Mei 2016

MENGANALISA TULISAN ARTIKEL “Demokrasi Tanpa Kesejahteraan” SLiLit ARENA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang.  Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai  bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis.
Dalam ejaan terdapat bahasa, bahasa mempunyai peranan dalam kehidupan karena sebagai alat komunikasi secara langsung, bisa juga digunakan alat komunikasi secara tulisan, hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Di indonesia penggunaan bahasa mengalami beberapa perubahan, dan dalam penggunaannya sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemahaman ejaan sangat perlu karna ejaan merupakan rambu lalu lintas dalam penggunaan bahasa terutama bahasa tulis.

1.2                     Rumusan Masalah
1.2.1                 Ejaan
1.2.1.1           Bagaimana penggunaan huruf kapital ?
1.2.1.2           Bagaimana cara penulisan kata imbuhan ?
1.2.2                 kalimat
1.2.2.1           bagaimana menggunakan kalimat efektif ?


1.3                     Landasan Teori
1.3.1                 Ejaan
1.3.1.1           Penggunaan huruf kapital
1.3.1.1.1   Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat.
                 Misalnya:
                 Pekerjaan itu belum selesai.
1.3.1.1.2   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
                 Misalnya:
                  “Besok pagi,” kata ibu, “dia akan berangkat”.
1.3.1.1.3   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin
1.3.1.1.4   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah, Dewi Sartika
1.3.1.2           Kata imbuhan
Imbuhan akhiran dan imbuhan aalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.
Misalnya:
diperoleh, bergetar
1.3.2                 Kalimat
1.3.2.1           Kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif:
1.3.2.1.1     Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Misal :
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

1.3.2.1.2   Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Misal:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
1.3.2.1.3   Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)


BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Ejaan
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai  bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Pada artikel yang berjudul Demokrasi Tanpa Kesejahteraan oleh Nur Sholikhin dalam Slilit Arena edisi 17 Mei 2013, terdapat beberapa keselahan ejaan yang kurang sesuai menurut tata bahasa Ejaan Yang Disempurnakan.
2.1.1  pengunaan huruf kapital
Terdapat kalimat :
Jika demokrasi dijalankan dengan baik dipemerintahan mahasiswa, maka nasib bangsa kedepan akan lebih baik dari sekarang ini. karena demokkrasi dewasa ini hanya dijadikan alat untuk memperebutkan kekuasaan.
Pada kalimat tersebut sebelum kata karena terdapat tanda baca titik (.), dan setelah tanda baca titik tersebut huruf awal ditulis kecil. Seharusnya ditulis :
Jika demokrasi dijalankan dengan baik dipemerintahan mahasiswa, maka nasib bangsa kedepan akan lebih baik dari sekarang ini. Karena demokkrasi dewasa ini hanya dijadikan alat untuk memperebutkan kekuasaan.

2.1.2         Kata imbuhan
                 Untuk kata imbuhan terdapat beberapa kesalahan
·      Namun rakyat tidak melaksanakan kedaulatan langsung, akan tetapi rakyat mewakilkan kedaulatan nya kepada para pejabat pemerintah atau wakil-wakil rakyat.
Seharusnya :
Namun rakyat tidak melaksanakan kedaulatan langsung, akan tetapi rakyat mewakilkan kedaulatannya kepada para pejabat pemerintah atau wakil-wakil rakyat.
·      Akan tetapi, rakyat berhak mengutarakan pendapatnya dengan bebas, demi kesejahteraan nya.
Seharusnya :
Akan tetapi, rakyat berhak mengutarakan pendapatnya dengan bebas, demi kesejahteraannya.
·      Kesejahteraan di ranah mahasiswa bukan berarti kesejahteraan dalam menempuh kehidupan.
Seharusnya :
Kesejahteraan di ranah mahasiswa bukan berarti kesejahteraan dalam menempuh kehidupan.
·      Kelompok yang akan di sejahterakan.
Seharusnya :
Kelompok yang akan disejahterakan.
·      Dan diberi tugas untuk memenuhi amanat rakyat, di beri upah fasilitas dan berbagai akses.
Seharusnya :
Dan diberi tugas untuk memenuhi amanat rakyat, diberi upah fasilitas dan berbagai akses.
Untuk kata imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya bukan ditulis terpisah.
2.2.1  Kalimat tidak efektif
Tujuan utama terbentuknya pemerintahan tidak lain karena untuk melayani, melindungi, dan menyejahterakan rakyat.
Pada kata “karena untuk” maknanya ambigu, untuk menghemat kata maka dapat ditulis salah satunya saja dari kedua kata tersebut.
Seharusnya :
Tujuan utama terbentuknya pemerintahan tidak lain untuk melayani, melindungi, dan menyejahterakan rakyat.


BAB III
PENUTUP
3.1            Kesimpulan
3.1.1         Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal
                 kalimat.
3.1.2         Untuk kata imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya bukan ditulis terpisah.
3.1.3         Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain, bukan kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).



DAFTAR PUSTAKA

A,Jamaludin.17 Mei 2013.“ Demokrasi Tanpa Kesejahteraan”. SLiLit ARENA, hal.13.
Bahasa,Pusat.1987.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Jakarta:Balai Pustaka.
Chaer,Abdul.2011.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta : Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Minggu, 08 Mei 2016

Laporan Praktikum Pengolahan Sinyal LOW PASS FILTER RC



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Bekalang
Pada era globalisasi sekarang ini dikenal dengan istilah era elektronik karena semuanya serba elektronika. Ada banyak macam alat elektronika yang sangat maju dan bahkan dapat membantu kehidupan manusia dalam bidang impormasi dan lain-lain. Seperti TV, Hp, pesawat radio dan lain-lain. Namun dari sekian banyak alat-alat elektronik yang telah ada, kemungkinan besar mayoritas dari kita semua sebagai pengguna tidak mengetahui secara pasti bagaiamana alat-alat tersebut bekerja sebagaiaman fungsinya masing-masing, seperti telpon dalam menerima suara yang keras (kuat) siaran radio yang jelas dan terang dan lain-lain sebagainya, di mana kesemuanya itu adalah merupakan penguatan pada alat-alat tersebut.
              Hal-hal di atas yang merupakan pemotivasi kami dalam membuat makalah ini, supaya kami dapat mengetahui tentang alat-alat elektronika tersebut, namun pada makalah ini, kami hanya membahas tentang rangkaian filter atau rangkaian penapis yang di dalamnya membahas tentang tapis lolos tinggi dan tapis lolos rendah dan yang terkait dengan kedua tapis lolos tersebut.

B.     Tujuan
-          Mahasiswa dapat memahami rangkaian filter RC.
-          Mahasiswa dapat membuat rangkaian filter RC.
-          Mahasiswa dapat membuat grafik respon frekuensi filter RC.


C.      
BAB II
DASAR TEORI

Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.
Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut. Rangkaian Dasar Dan Grafik Respon Frekuensi Low Pass Filter RC


Gambar 2.1.

Frekuensi cut-off (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass Filter,LPF) dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut:  
                                                           
 Fc = 1/2phiRc

Rangkaian filter pasif LPF RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan menggunakan R. Dimana pada filter LPF RC ini tegangan output diambil pada titik pertemuan RC. Besarnya penguatan tegangan (G) pada filter pasif yang ideal maksimum adalah 1 = 0dB yang hanya terjadi pada frekuensi sinyal input dibawah frekuensi cut-off (fc). Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut:
1.    Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB.
2.    Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB.
3.    Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log.




BAB III
METODOLOGI

A.    Alat dan Bahan
1.      Kapasitor                           1 buah
2.      Resistor                             1 buah
3.      Osiloskop                          1 buah
4.      Jumper                               secukupnya
5.      Audio Generator               1 buah
6.      Papan Rangkaian              1 buah
7.      Kabel                                 secukupnya

B.     Prosedur Kerja
1.      Rangkaian RC dirangkai seperti pada gambar.
2.      Input dengan audio generator dan osiloskop dihubungkan.
3.      Input dengn osiloskop dihubungkan.
4.      Tegangan input dan output diukur untuk setiap variasi frekuensi input.
5.      Grafik respon frekuensi filter RC digambar.




BAB IV
HASIL ANALISA DATA

A.    Data
F
Vin
Vout
Vout/Vin
Log f
10
1,300
1,300
1,000
1,000
20
1,300
1,300
1,000
1,301
30
1,300
1,300
1,000
1,477
40
1,300
1,300
1,000
1,602
50
1,300
1,300
1,000
1,699
60
1,300
1,300
1,000
1,778
70
1,300
1,300
1,000
1,845
80
1,300
1,300
1,000
1,903
90
1,300
1,300
1,000
1,954
100
1,300
1,300
1,000
2,000
200
1,300
1,300
1,000
2,301
300
1,320
1,280
0,970
2,477
400
1,320
1,260
0,955
2,602
500
1,320
1,260
0,955
2,699
600
1,300
1,200
0,923
2,778
700
1,300
1,200
0,923
2,845
800
1,300
1,140
0,877
2,903
900
1,280
1,120
0,875
2,954
1000
1,280
1,100
0,859
3,000
2000
1,280
0,780
0,609
3,301
3000
1,280
0,600
0,469
3,477
4000
1,260
0,500
0,397
3,602
5000
1,260
0,400
0,317
3,699
6000
1,260
0,340
0,270
3,778
7000
1,260
0,300
0,238
3,845
8000
1,240
0,260
0,210
3,903
9000
1,240
0,240
0,194
3,954
10000
1,240
0,220
0,177
4,000


 

B.     Grafik
Grafik Repon Frekuensi Low Pass Filter RC :




BAB V

PEMBAHASAN

Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu. Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan untul low pass filter. Low pass filter atau tapis lolos rendah (low-pass filter) digunakan untuk meneruskan sinyal berfrekuensi rendah dan meredam sinyal berfrekuensi tinggi. Sinyal dapat berupa sinyal listrik seperti perubahan tegangan maupun data-data digital. Untuk membuat filter seringkali dihindari penggunaan inductor, terutama karena ukurannya yang besar. Sehingga umumnya filter pasif hanya memanfaatkan komponen R dan C saja.
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan frekuensi tinggi.
Berdasarkan hasil praktikum dapat dilihat bahwa, nilai tegangan dimulai dari tinggi kemudian akan turun pada nilai frekuensi tertentu. Perubahan frekuensi yang dilakukan untuk melihat atau menguji rangkain LPF dinilai berapa tegangan menurun. Setelah dilakukan percobaan, maka tegangan turun pada frekuensi 100 Hz.
Untuk sinyal berupa data-data digital dapat difilter dengan melakukan operasi matematika seperti konvolusi. Finite impulse response (FIR) dan Infinite impulse response (IIR) adalah algoritma untuk memfilter sinyal digital. Contoh aplikasi low-pass filter pada sinyal digital adalah memperhalus gambar dengan Gaussian blur. Batas frekuensi antara sinyal yang dapat diteruskan dan yang diredam disebut dengan frekuensi cut-off.





BAB IV

PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu.
2.      Low pass filter (LPF) atau filter lolos bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc).
3.      Pada low pass filter yang telah di praktekkan setelah frekuensi di naikkan maka lama kelamaan output nya semakin mengecil setelah cut-off pada frekuensi 100 Hz
4.      Dari praktikum yang dilakukan hasil outpunya dapat dilihat nilai tegangan dari tinggi, lama kelamaan semakin mengecil setelah melalui frekuensi tertentu.

B.     Saran
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan saran dan kritik kepada kami yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah kami berikutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca dan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam memahami rangkaian penapis RC pada khususnya.




DAFTAR PUSTAKA

http://elka-spirit.blogspot.co.id/p/makalah-rangkaian-filter.html
Sutrisno.1986.”Elektronika”Penerbit ITB