Kamis, 12 Mei 2016

MENGANALISA TULISAN ARTIKEL “Demokrasi Tanpa Kesejahteraan” SLiLit ARENA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang.  Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai  bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis.
Dalam ejaan terdapat bahasa, bahasa mempunyai peranan dalam kehidupan karena sebagai alat komunikasi secara langsung, bisa juga digunakan alat komunikasi secara tulisan, hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Di indonesia penggunaan bahasa mengalami beberapa perubahan, dan dalam penggunaannya sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemahaman ejaan sangat perlu karna ejaan merupakan rambu lalu lintas dalam penggunaan bahasa terutama bahasa tulis.

1.2                     Rumusan Masalah
1.2.1                 Ejaan
1.2.1.1           Bagaimana penggunaan huruf kapital ?
1.2.1.2           Bagaimana cara penulisan kata imbuhan ?
1.2.2                 kalimat
1.2.2.1           bagaimana menggunakan kalimat efektif ?


1.3                     Landasan Teori
1.3.1                 Ejaan
1.3.1.1           Penggunaan huruf kapital
1.3.1.1.1   Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat.
                 Misalnya:
                 Pekerjaan itu belum selesai.
1.3.1.1.2   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
                 Misalnya:
                  “Besok pagi,” kata ibu, “dia akan berangkat”.
1.3.1.1.3   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin
1.3.1.1.4   Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah, Dewi Sartika
1.3.1.2           Kata imbuhan
Imbuhan akhiran dan imbuhan aalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.
Misalnya:
diperoleh, bergetar
1.3.2                 Kalimat
1.3.2.1           Kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Ciri-ciri kalimat efektif:
1.3.2.1.1     Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Misal :
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

1.3.2.1.2   Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Misal:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
1.3.2.1.3   Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)


BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Ejaan
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai  bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Pada artikel yang berjudul Demokrasi Tanpa Kesejahteraan oleh Nur Sholikhin dalam Slilit Arena edisi 17 Mei 2013, terdapat beberapa keselahan ejaan yang kurang sesuai menurut tata bahasa Ejaan Yang Disempurnakan.
2.1.1  pengunaan huruf kapital
Terdapat kalimat :
Jika demokrasi dijalankan dengan baik dipemerintahan mahasiswa, maka nasib bangsa kedepan akan lebih baik dari sekarang ini. karena demokkrasi dewasa ini hanya dijadikan alat untuk memperebutkan kekuasaan.
Pada kalimat tersebut sebelum kata karena terdapat tanda baca titik (.), dan setelah tanda baca titik tersebut huruf awal ditulis kecil. Seharusnya ditulis :
Jika demokrasi dijalankan dengan baik dipemerintahan mahasiswa, maka nasib bangsa kedepan akan lebih baik dari sekarang ini. Karena demokkrasi dewasa ini hanya dijadikan alat untuk memperebutkan kekuasaan.

2.1.2         Kata imbuhan
                 Untuk kata imbuhan terdapat beberapa kesalahan
·      Namun rakyat tidak melaksanakan kedaulatan langsung, akan tetapi rakyat mewakilkan kedaulatan nya kepada para pejabat pemerintah atau wakil-wakil rakyat.
Seharusnya :
Namun rakyat tidak melaksanakan kedaulatan langsung, akan tetapi rakyat mewakilkan kedaulatannya kepada para pejabat pemerintah atau wakil-wakil rakyat.
·      Akan tetapi, rakyat berhak mengutarakan pendapatnya dengan bebas, demi kesejahteraan nya.
Seharusnya :
Akan tetapi, rakyat berhak mengutarakan pendapatnya dengan bebas, demi kesejahteraannya.
·      Kesejahteraan di ranah mahasiswa bukan berarti kesejahteraan dalam menempuh kehidupan.
Seharusnya :
Kesejahteraan di ranah mahasiswa bukan berarti kesejahteraan dalam menempuh kehidupan.
·      Kelompok yang akan di sejahterakan.
Seharusnya :
Kelompok yang akan disejahterakan.
·      Dan diberi tugas untuk memenuhi amanat rakyat, di beri upah fasilitas dan berbagai akses.
Seharusnya :
Dan diberi tugas untuk memenuhi amanat rakyat, diberi upah fasilitas dan berbagai akses.
Untuk kata imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya bukan ditulis terpisah.
2.2.1  Kalimat tidak efektif
Tujuan utama terbentuknya pemerintahan tidak lain karena untuk melayani, melindungi, dan menyejahterakan rakyat.
Pada kata “karena untuk” maknanya ambigu, untuk menghemat kata maka dapat ditulis salah satunya saja dari kedua kata tersebut.
Seharusnya :
Tujuan utama terbentuknya pemerintahan tidak lain untuk melayani, melindungi, dan menyejahterakan rakyat.


BAB III
PENUTUP
3.1            Kesimpulan
3.1.1         Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal
                 kalimat.
3.1.2         Untuk kata imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya bukan ditulis terpisah.
3.1.3         Pengertian kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain, bukan kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).



DAFTAR PUSTAKA

A,Jamaludin.17 Mei 2013.“ Demokrasi Tanpa Kesejahteraan”. SLiLit ARENA, hal.13.
Bahasa,Pusat.1987.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Jakarta:Balai Pustaka.
Chaer,Abdul.2011.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta : Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar