Selasa, 28 Maret 2017

Unsur Silikon (Si)



Sifat Kimia dan Fisika Silikon
Silikon adalah unsur elektropositif yang paling melimpah di kerak bumi, bersifat metalloid dengan kilap logam, dan sangat rapuh. Silikon biasanya membentuk senyawa tetravalen meskipun kadang-kadang bivalen. Selain itu, senyawa silikon pentacoordinated dan hexacoordinated juga umum dikenal. Silikon alami terdiri dari 92,2% isotop silikon 28; 4,7% silikon 29; dan 3,1% silikon 30. Silikon merupakan semikonduktor intrinsik dalam bentuknya yang paling murni, meskipun intensitas semikonduktor bisa ditingkatkan dengan sejumlah kecil pengotor. Silikon mirip dengan logam dalam perilaku kimianya. Unsur ini hampir sama elektropositif seperti timah dan jauh lebih positif daripada germanium atau timbal. Silikon membentuk berbagai hidrida, berbagai halida, dan banyak seri senyawa yang mengandung oksigen, yang dapat memiliki sifat ionik atau kovalen. Unsur ini memiliki kelimpahan jauh lebih banyak daripada unsur lainnya, selain dari oksigen. Silikon merupakan penyusun 27,72% kerak bumi, sementara oksigen menyumbang 46,6%. Unsur ini ditemukan oleh: Jons Berzelius pada tahun 1823
 Unsur Silikon (Si) memiliki :
a)      Nomor atom: 14
b)      Massa atom: 28,0855 g/mol
c)      Elektronegativitas menurut Pauling: 1,8
d)     Densitas: 2,33 g/cm-3 pada 20 °C
e)      Titik lebur: 1410 °C
f)       Titik didih: 3265 °C
g)      Radius Vanderwaals: 0,132 nm
h)      Radius ionik: 0,271 (-4) nm, 0,041 (4)
i)        Isotop: 5
j)        Energi ionisasi pertama: 786,3 kJ/mol
k)      Energi ionisasi kedua: 1.576,5 kJ/mol
l)        Energi ionisasi ketiga: 3.228,3 kJ/mol
m)    Energi ionisasi keempat: 4.354,4 kJ/mol
Penggunaan Silikon
Silikon merupakan komponen utama dari kaca, semen, keramik, sebagian besar perangkat semikonduktor, dan silikon (zat plastik yang sering tercampur baur dengan logam silikon). Silikon juga merupakan konstituen penting dari beberapa jenis baja dan merupakan bahan tahan api yang digunakan dalam pembuatan enamel dan tembikar. Unsur silikon dan senyawa intermetaliknya banyak digunakan sebagai paduan untuk membentuk aluminium, magnesium, tembaga, dan logam lainnya yang memiliki ketahanan tinggi. Silikon metalurgi dengan kemurnian 98-99% digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan organosilicic dan resin silikon, segel, serta pelumas. Dalam bidang elektronik, chip silikon digunakan dalam berbagai peralatan elektronik. Sel surya juga menggunakan irisan tipis kristal silikon sebagai salah satu komponen utamanya. Silikon dioksida digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi unsur silikon dan silikon karbida. Kristal silikon berukuran besar digunakan untuk gelas piezoelektrik. Dispersi koloid silikon dalam air digunakan sebagai agen pelapis dan sebagai bahan untuk pembuatan enamel tertentu.
Efek Kesehatan Silikon
Silikon terutama ditemukan dalam jaringan ikat dan kulit. Silikon merupakan unsur tidak beracun dalam bentuk alaminya seperti pada silika dan silikat. Debu silikon memiliki sedikit dampak buruk pada paru-paru dan tidak memicu penyakit organik signifikan. Silikon dapat menyebabkan efek pernapasan kronis terutama dalam bentuk kristal silika (silikon dioksida). Namun, kemungkinan terbentuknya kristal silika di alam amat kecil. Kristal silika umumnya akan mempengaruhi orang-orang yang bekerja di pertambangan, di industri tembikar, pertambangan granit, dan industri yang melibatkan tanah diatom. Kristal silikon dikenal mengiritasi kulit dan mata. Menghirup komponen ini akan menyebabkan iritasi pada paru-paru dan selaput lendir.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius

Hutagalung, Horas P, Deddy Setiapermana, dan Hadi Riyono. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen,    dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sanusi, Harpasis. 2006. KIMIA LAUT Proses Fisik Kimia dan Interaksinya dengan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
               
http://www.m.suaramerdeka.com/bomfosfor,pemusnah yang sadis
        
http://
www.katakita.com

0 komentar:

Posting Komentar