BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti kita ketahui,
bahasa Indonesia tidak hanya terdiri dari bahasa murni asli Indonesia saja, tetapi dalam
perkembangannya, bahasa Indonesia juga menyerap unsur dari berbagai bahasa
lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab,
Portugis, Belanda, ataupun Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu:
Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti reshuffle,
shuttle cock, l’ exploitation del’homme par l’homme. Unsur-unsur ini
dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti
cara asing.
Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya. Misalnya saja central menjadi sentral, accomodation menjadi
akomodasi, rhythm menjadi ritme, dan scenography menjadi senografi. Selain
kata-kata di atas, tentunya masih banyak perbendaharaan kata lain yang harus
disesuaikan dengan EYD.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagiamana
penulisan unsur serapan dalam
Buletin MAP Edisi Oktober 2013?
2.
Bagiamana
penulisan kata baku dalam
Buletin MAP Edisi Oktober 2013?
C.
Tujuan
1.
Agar pembaca mengetahui kaidah penulisan unsur serapan yang benar.
2.
Agar pembaca mengetahui kaidah penulisan kata baku yang benar.
D.
Landasan
Teori
1. Menurut Pandangan Agama
Allah SWT telah berfirman dalam
ayatnya, salah satunya manusia yang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi
diperintahkan untuk terus mencari ilmu.
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya
: “Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu."
(Thaahaa:114)
Dalam
ayat tersebut disebutkan manusia untuk selalu meminta ilmu kepada Allah. Selain
meminta, tentunya manusia juga harus berusaha untuk mendapatkan ilmu. Termasuk
dalam hal tata bahasa Indonesia.
2. Dasar Teori Umum
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa
luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan
penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Setiap
masyarakat memiliki cara yang digunakan
untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke
benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang
dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi
keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain,
sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar
budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu
cara memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil
kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.
Berdasarkan
taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock,
long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata serapan
yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
E.
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
kualitatif.
Karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan dengan
interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Penulisan Unsur Serapan Dalam Buletin MAP
Berikut adalah kesalahan penulisan unsur
serapan dalam buletin MAP :
No
|
Penulisan kata yang salah
|
Penulisan kata yang benar
|
Letak
|
1
|
The miracle of now
|
The miracle of now
|
Paragraf pertama, baris pertama
|
2
|
Tomorrow, now and future
|
Tomorrow, now and future
|
Paragraf keempat, baris kedua
|
3
|
Menggarap
|
Menggarap
|
Paragraf kelima, baris kedua
|
4
|
Ngeblack
|
Ngeblack
|
Paragraf ketujuh, baris kedelapan
|
5
|
Ngopeni
|
Ngopeni
|
Paragraf kesebelas, baris ketiga
|
6
|
Game center
|
Game center
|
Paragraf kedua belas, baris ketujuh
|
7
|
Duit
|
Duit
|
Paragraf kedua belas, baris kesebels
|
B.
Penulisan Kata Baku dalam Buletin MAP
Berikut kesalahan penulisan di buletin MAP :
No
|
Penulisan kata yang salah
|
Penulisan kata yang benar
|
Letak
|
1
|
Berjama’ah
|
Berjamaah
|
Paragraf pertama, baris ketujuh
|
2
|
Adzan
|
Azan
|
Paragraf kedua, baris keenam
|
3
|
Madratsah Tsanawiyah
|
Madrasah Tsanawiyah
|
Paragraf keempat, baris kesepuluh
|
4
|
Do’aku
|
Doaku
|
Paragraf kedelapan, baris keduabelas
|
5
|
Ijinin
|
Izinin
|
Paragraf kesembilan, baris ketujuh
|
6
|
Elit
|
Elite
|
Paragraf kesepuluh, baris keempat belas
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah ini, kita dapat menyimpulkan masih
banyak kesalahan dalam penggunaan kata baku dan unnur serapan dalam buletin MAP
Edisi Oktober 2013. Berikut adalah kesalahan penulisan unsur serapan dalam
buletin MAP Edisi Oktober 2013:
1. Kesalahan penggunaan kata baku, seperti pada
kata berjama’ah pada paragraf pertama baris ketujuh seharusnya dirulis
berjamaah.
2. Kesalahan penggunaan unsur serapan, seperti
pada kalimat The miracle of
now pada paragraf pertama, baris pertama seharusnya ditulis miring The miracle of now.
B.
Saran
Makalah ini dibuat guna melengkapi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Melalui makalah
ini, penulis berharap pembaca dapat memahami bagaimana cara penulisan unsur
serapan yang sesuai ejaan yang disempurnakan. Dan besar harapan kami bagi media cetak tepatnya buletin MAP
dapat memperrbaiki hasil kreasi tim MAP sebelum di cetak sehingga dapat menjadi
contoh bagi pembaca dalam menulis tulisan yang baik dan benar
sesuai kaidah EYD.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Mendikbud.1998.”Ejaan
yang Disempurnakan: Mendikbud No0543a Th 1987”.Jakarta:Bumi Aksara.
2.
Waridah,
Ernawati.2013.”Ejaan yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan”.Bandung:Ruang
Kita.
4.
www.kbbi.web.id
0 komentar:
Posting Komentar