A. Vertebrata
A. SISTEM REPRODUKSI PISCES
Pisces
atau yang biasa dikenal dengan nama ikan merupakan vertebrata akuatis yang
bernapas dengan insang. Organ reproduksi utama pada ikan jantan adalah testis
yang nantinya akan menghasilkan spermatozoa. Sedangkan organ utama pada ikan
betina adalah ovarium yang nantinya akan menghasilkan ovum. Apabila spermatozoa
dan ovum bertemu maka akan terjadi pembuahan yang nantinya akan menghasilkan
zigot yang disimpan dalam telur. Secara umum pisces melakukan fertilisasi
secara eksternal, yaitu pertemuan antara spermatozoa dan ovum yang terjadi di
luar.
a. Alat Reproduksi Pada Pisces
Organ
reproduksi primer pada jantan berupa gonad yang akan menghasilkan hormon.
Sedangkan organ reproduksi sekunder berupa organ tambahan yaitu saluran
reproduksi (ovipositor, clasper).
i. Ciri – ciri testis ikan
1.
Berpasangan
pada coeloem.
2.
Lonjong,
licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.
3.
Terletak
pada dinding dorsal bagian tubuh
4.
Tergantung
pada dorsal mesenterium.
5.
Warna
putih kekuningan dan halus.
6.
Berat
dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau lebih.
ii.
Tipe
testis ikan
1.
Lobular (Teleostei)
Gabungan
lobul – lobul yang terpisah, kulit luar berupa jaringan fibrious. Lobul adalah
proses meiosis spermatogonia primer. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh
ikan teleostei.
2.
Tubular (Guppy)
iii.
Ciri
– ciri ovarium ikan
1.
Berpasangan
dalam coeloem.
2.
Bentuk
lonjong dan berubah saat matang telur.
3.
Tergantung
pada dorsal messenterium.
4.
Berwarna
putih sebelum matang, dan berwarna kekuningan pada saat matang.
B.
SISTEM
REPRODUKSI AMPHIBIA
Amfibia
adalah vertebrata yang memiliki tipikal dapat hidup di darat maupun di
perairan. Amfibi terbagi dalam beberapa ordo. Diantaranya adalah Ordo Caudata
(Urodela), Ordo Salientia (Anura), dan Ordo Apoda (Gymnophiona). Amfibi
berkembang biak dengan cara ovipar. Telur terbungkus dalm pembungkus gelatinus,
dan biasanya diletakkan dalam air.
A.
Sistem
Genitalia Amphibi Jantan
Pada amphibi
jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan
oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian
posterior rongga abdomen.
Saluran
reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa
spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus
mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim
kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan
testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar
dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka
kadang-kadang masih jelas dijumpai.
Pada urodela
lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih
kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada
salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan
lemak terlihat pada gonad jantan.
B.
Sistem
Genitalia Amphibi Betina
Pada betina,
ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak
berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal
dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium
digantungkan oleh mesovarium.
Saluran reproduksi berupa oviduk yang
merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip
corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di
sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya
bermuara di kloaka. (Buku SH II, Anatomi Hewan). diktat asistensi
C. SISTEM REPRODUKSI AVES
a. Alat Reproduksi pada Aves
Aves
merupakan hewan ovipar. Aves melakukan fertilisasi secara internal. Pada aves
tidak ada organ kopulasi khusus. Pada betina hanya terdapat satu ovarium di
sebelah kiri, kecuali pada burung elang. Ovarium yang kanan tetap mengecil dan
tidak tumbuh yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi
uterus yang bermuara pada kloaka. Karena hanya mempunyai satu ovarium di
sebelah kiri, maka juga hanya oviduk yang sebelah kiri saja yang berkembang.
Bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosifiling
dan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian interior adalah infundibulumyang
punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi
oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan
albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan
luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
Pada
burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka. Bentuknya bulat atau oval, bagian permukaannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Testis berfungsi
sebagai tempat pembuatan serta penyimpanan spermatozoid.
Untuk
saluran reproduksinya terdiri dari Tubulus mesonefrus yang membentuk duktus
aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada
burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk
sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari
duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka
sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang
kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya
dengan ureter ketika masuk kloaka.
b. Proses Fertilisasi
Fertilisasi
akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk.
Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan bergerak menuju kloaka. Pada saat perjalanan menuju kloaka, ovum yang
telah dibuahi oleh sperma tersebut akan dilindungi oleh cangkang berupa zat
kapur.
Jika
fertilisasi berhasil akan terbentuk telur. Telur dapat menetas apabila dierami
oleh induknya. Suhu tubuh sang induk berpengaruh pada perkembangan embrio
menjadi anak burung. Anak burung yang akan menetas, memecahkan cangkang telur
dengan menggunakan paruhnya.
c. Telur pada Aves
Telur
merupakan hasil fertilisasi antara spermatozoid dan ovum pada aves.
Fungsi
bagian-bagian telur aves antara lain :
1.
Cangkang
telur , sebagai pelindung utama telur.
2.
Membran
cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur.
3.
Rongga
udara, sebagai sumber oksigen bagi embrio.
4.
Keping
germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru.
5.
Kuning
telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio.
6.
Putih
telur (albumin), sebagai pelindung embrio dari goncangan.
7.
Kalaza
(tali kuning telur), untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya.
0 komentar:
Posting Komentar