Sabtu, 05 Maret 2016

SISTEM REPRODUKSI HEWAN




A.    Vertebrata

A.    SISTEM REPRODUKSI PISCES

Pisces atau  yang biasa dikenal dengan nama  ikan merupakan vertebrata akuatis yang bernapas dengan insang. Organ reproduksi utama pada ikan jantan adalah testis yang nantinya akan menghasilkan spermatozoa. Sedangkan organ utama pada ikan betina adalah ovarium yang nantinya akan menghasilkan ovum. Apabila spermatozoa dan ovum bertemu maka akan terjadi pembuahan yang nantinya akan menghasilkan zigot yang disimpan dalam telur. Secara umum pisces melakukan fertilisasi secara eksternal, yaitu pertemuan antara spermatozoa dan ovum yang terjadi di luar.

a.     Alat Reproduksi Pada Pisces
Organ reproduksi primer pada jantan berupa gonad yang akan menghasilkan hormon. Sedangkan organ reproduksi sekunder berupa organ tambahan yaitu saluran reproduksi (ovipositor, clasper).

i.       Ciri – ciri testis ikan
1.     Berpasangan pada coeloem.
2.     Lonjong, licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.
3.     Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh
4.     Tergantung pada dorsal mesenterium.
5.     Warna putih kekuningan dan halus.
6.     Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau lebih.

ii.     Tipe testis ikan
1.     Lobular (Teleostei)
Gabungan lobul – lobul yang terpisah, kulit luar berupa jaringan fibrious. Lobul adalah proses meiosis spermatogonia primer. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh ikan teleostei.
2.     Tubular (Guppy)

iii.  Ciri – ciri ovarium ikan
1.                 Berpasangan dalam coeloem.
2.                 Bentuk lonjong dan berubah saat matang telur.
3.                 Tergantung pada dorsal messenterium.
4.                 Berwarna putih sebelum matang, dan berwarna kekuningan pada saat matang.

B.    SISTEM REPRODUKSI AMPHIBIA

Amfibia adalah vertebrata yang memiliki tipikal dapat hidup di darat maupun di perairan. Amfibi terbagi dalam beberapa ordo. Diantaranya adalah Ordo Caudata (Urodela), Ordo Salientia (Anura), dan Ordo Apoda (Gymnophiona). Amfibi berkembang biak dengan cara ovipar. Telur terbungkus dalm pembungkus gelatinus, dan biasanya diletakkan dalam air.

A.    Sistem Genitalia Amphibi Jantan

Pada amphibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.

Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.

Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.



B.    Sistem Genitalia Amphibi Betina

Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.

Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, Anatomi Hewan). diktat asistensi

C.     SISTEM REPRODUKSI AVES

a.      Alat Reproduksi pada Aves
Aves merupakan hewan ovipar. Aves melakukan fertilisasi secara internal. Pada aves tidak ada organ kopulasi khusus. Pada betina hanya terdapat satu ovarium di sebelah kiri, kecuali pada burung elang. Ovarium yang kanan tetap mengecil dan tidak tumbuh yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Karena hanya mempunyai satu ovarium di sebelah kiri, maka juga hanya oviduk yang sebelah kiri saja yang berkembang. Bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosifiling dan dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian interior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Bentuknya bulat atau oval, bagian permukaannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Testis berfungsi sebagai tempat pembuatan serta penyimpanan spermatozoid.

Untuk saluran reproduksinya terdiri dari Tubulus mesonefrus yang membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
    
b.     Proses Fertilisasi
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi oleh sperma akan bergerak menuju kloaka.  Pada saat perjalanan menuju kloaka, ovum yang telah dibuahi oleh sperma tersebut akan dilindungi oleh cangkang berupa zat kapur.
Jika fertilisasi berhasil akan terbentuk telur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh sang induk berpengaruh pada perkembangan embrio menjadi anak burung. Anak burung yang akan menetas, memecahkan cangkang telur dengan menggunakan paruhnya.

c.      Telur pada Aves

Telur merupakan hasil fertilisasi antara spermatozoid dan ovum pada aves.

Fungsi bagian-bagian telur aves antara lain :
1.     Cangkang telur , sebagai pelindung utama telur.
2.     Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur.
3.     Rongga udara, sebagai sumber oksigen bagi embrio.
4.     Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru.
5.     Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio. 
6.     Putih telur (albumin), sebagai pelindung embrio dari goncangan.
7.     Kalaza (tali kuning telur), untuk menahan kuning telur agar tetap pada tempatnya.

0 komentar:

Posting Komentar